Sabtu, 21 April 2012

PJ : Nggak ad libur, libur bisa 2 bulan sehari.

Girlband yang beranggotakan Putri Ajeng Intan Novita Sari (PJ), Nathalia Shasanti (Natly), Linda Kumala Sari (Linzy), Meistika Senichaksana (Mezty), Angela The (A.Tee), Vani Lauw (Vanila) dan Grace Fransin Wohangara (GC) itu pun mengaku kewalahan dengan padatnya kegiatan baik off air dan on air. Bahkan terkadang waktu libur bagi mereka hampir tidak ada.
"Nggak ada libur, libur bisa 2 bulan sehari. Tapi pernah libur lama pas Lebaran, 2 minggu. Tetapi semua jadwal diatur manager, kita tinggal ikuti aja," ujar PJ disambung tawa kecil, usai mengisi perayaan hari jadi Star Media Nusantara di RCTI, Selasa (10/04).
Didampingi personil lain, PJ menambahkan karena kepadatan jadwal itu pula maka kesehatan menjadi faktor yang cukup dijaga. Sebab bila saja salah satu orang sakit maka yang lain bakal tertular, "Ya biar kondisi baik kita minum vitamin, tidur teratur di sela-sela pentas. Kita lakuin itu dengan kompak. Bahkan saking kompaknya, satu pilek bisa pilek semua. Kemarin aku flu, terus sekamar eh jadi pada ikutan flu," lanjutnya.
Namun begitu mereka tetap berusaha menjaga kesehatan diri masing-masing agar selalu siap kala akan tampil, "Itu risiko kalo tertular. Kan, tinggal bareng. Udah gitu  jadwal kita juga nggak tentu," imbuh PJ. (kpl/dis/rea)

Ilmu Pengetahuan Sosial


Keunggulan Data Sensus:
Complete coverage/menyeluruh
Dpt digunakan sebagai dasar perencanaan
Tidak terganggu sampling error
Dapat digunakan sebagai sampling frame untuk
survei yang lain
Kelemahan:
1. Mahal
krn sifatnya menyeluruh
2. Jarak antar sensus terlalu lama
10 tahun sekali
3. Masih ada kesalahan:
Coverage error: tdk semua dpt tercacah
content error: substansi tidak benar
4. Hanya mencakup data dasar:
hanya karakteristik pokok penduduk
Kegunaan Sensus Penduduk:
Sumber data utama/data dasar kependudukan
Untuk perencanaan pelayanan dan
pembangunan sosial
pendidikan, kesehatan, keluarga berencana dll
Untuk perencanaan pembangunan ekonomi
ketenagakerjaan, kesempatan kerja, perumahan
Perencanaan sektor usaha/bisnis
Sensus Penduduk Indonesia: Informasi
yang dikumpulkan.
Umur, jenis kelamin, Agama, Kewarganegaraan,
Sukubangsa.
Migrasi (Perpindahan Penduduk) : tempat lahir, tempat
tinggal 5 tahun yang lalu.
Status perkawinan
Ketenagakerjaan: Kegiatan penduduk yang berumur 15
tahun ke atas, bekerja, mencari pekerjaan, bukan
angkatan kerja
Bidang pekerjaan utama, Status/kedudukan dalam
Kesuburan ibu.
ada perbedaan definisi untuk setiap informasi yang
dikumpulkan pada setiap sensus (hati-hati dengan
perbedaan definisi)
Contoh : definisi bekerja

Kelemahan survei:
Data yang dihasilkan tidak akan representatif  bila terjadi kesalahan dalam pengambilan sampel

Kelebihan survei:
1. Biaya lebih murah dibanding sensus
2. Kualitas data mungkin lebih baik dari pada sensus
3. Dapat digunakan untuk menguji ketelitian sensus dan registrasi

Kelemahan registrasi:
Bila sistem pencatatan yang berlaku tidak dilaksanakan dengan baik, maka data yang dihasilkan juga berkualitas rendah

Keuntungan registrasi:
• Dapat diketahui perubahan penduduk setiap waktu
• Biaya lebih murah
#..senang bisa membantu..#

SUMBER DAN EVALUASI DATA
KEPENDUDUKAN
Data Kependudukan :
Skor/nilai tentang beberapa
karakteristik atau suatu fakta
dari suatu peristiwa
mengenai penduduk.
STATISTIK KEPENDUDUKAN:
Kumpulan data/informasi yang
umumnya berbentuk angka
untuk menggambarkan suatu
kondisi maupun persoalan
kependudukan.
KEGUNAAN DATA STATISTIK:
Memberikan gambaran tentang situasi dan
kondisi objektif yang diperlukan dalam
menentukan kebijakan & proses
perencanaan
Pengidentifikasian suatu permasalahan
kependudukan
Masukan untuk implementasi program
pembangunan, monitoring dan evaluasi.
CONTOH DATA
Daerah/Jenis kelamin
(1)
Melek Huruf
Latin
(2)
Melek Huruf
Lainnya
(3)
Buta Huruf
(4)
Jumlah
(5)
Perkotaan:
-Perempuan
-Laki-Laki
-Total
Perdesaan
-Perempuan
-Laki-laki
-Total
90,48
96,23
93,32
79,27
89,34
84,29
0,90
0,46
0,68
1,53
1,03
1,28
8,62
3,31
5,99
19,20
9,63
14,43
100
100
100
100
100
100
Perkotaan +
Perdesaan
-Perempuan
-Laki-laki
-Total
84,21
92,35
88,25
1,25
0,78
1,02
14,54
6,87
10,73
100
100
100
Cara membaca data diatas
Berdasarkan data di atas dapat disimpulkan bahwa di
daerah perkotaan terdapat lebih banyak perempuan
yang buta huruf (8,62 %) dibandingkan dengan laki-laki
(3,31 %). Sedangkan di daerah perdesaan ternyata buta
huruf juga banyak dialami perempuan (19,20 %)
dibandingkan laki-laki (9,63 %). Dengan demikian secara
keseluruhan di daerah perkotaan dan perdesaan lebih
banyak perempuan (14,54 %) yang buta huruf
dibandingkan laki-laki (6,87 %).
Sumber Data Kependudukan:
SENSUS PENDUDUK
SAMPEL SURVEI
PENDAFTARAN PENDUDUK dan
REGISTRASI VITAL
INSTANSI TERKAIT  BKKBN,
Diknas, Depkes, Depnakertrans, LSM
dan organisasi lainnya
Sensus Penduduk (PBB, 1958):
suatu proses pengumpulan,
pengolahan dan penyajian data
demografi, sosial dan ekonomi yang
dilaksanakan dalam suatu waktu
tertentu terhadap semua orang dalam
suatu negara/teritorial tertentu
SENSUS PENDUDUK (UU No 16 Tahun 1997)
Adalah suatu cara pengumpulan data yang dilakukan
melalui pencacahan semua unit populasi di seluruh
wilayah Republik Indonesia untuk memperoleh
karakteristik suatu populasi pada suatu saat tertentu
(defacto dan de jure)
SEJARAH SENSUS PENDUDUK
Babilonia, 3800 SM
Cina, 3000 – 2500 SM
Mesir, 2500 SM
Sisilia dan Spanyol, abad XVI – XVII
Quebec, 1666 M
Swedia, 1749 M
Amerika Serikat, 1749 M
Inggris, 1801 M
Sensus Penduduk di Indonesia
Tahun 1815
Tahun 1920
Jumlah penduduk 34,3 juta
Tahun 1930 (7 Oktober) Jawa de facto, Luar
Jawa de jure
Jml penduduk 60,7 juta
Tahun 1961 (31 Oktober 1961 – “Hari Sensus”)
Tahun 1971
Tahun 1980
Tahun 1990
Tahun 2000 (30 Juni) > 200 juta
Ciri-Ciri Sensus Penduduk
Individual
Informasi demografi dan sosial ekonomi
bersumber dari individu, baik sebagai
anggota rumah tangga maupun anggota
masyarakat
Universal
Pencacahan bersifat menyeluruh
Serentak di seluruh wilayah cakupan
Dilakukan Secara periodik (10 tahunan)
Informasi Kependudukan Minimal (menurut
PBB):
Geografi dan migrasi penduduk
Rumah Tangga
Karakteristik sosial dan demografi
Kelahiran dan kematian
Karakteristik pendidikan
Karakteristik ekonomi
Keunggulan Data Sensus:
Complete coverage/menyeluruh
Dpt digunakan sebagai dasar perencanaan
Tidak terganggu sampling error
Dapat digunakan sebagai sampling frame untuk
survei yang lain
Kelemahan:
1. Mahal
krn sifatnya menyeluruh
2. Jarak antar sensus terlalu lama
10 tahun sekali
3. Masih ada kesalahan:
Coverage error: tdk semua dpt tercacah
content error: substansi tidak benar
4. Hanya mencakup data dasar:
hanya karakteristik pokok penduduk
Kegunaan Sensus Penduduk:
Sumber data utama/data dasar kependudukan
Untuk perencanaan pelayanan dan
pembangunan sosial
pendidikan, kesehatan, keluarga berencana dll
Untuk perencanaan pembangunan ekonomi
ketenagakerjaan, kesempatan kerja, perumahan
Perencanaan sektor usaha/bisnis
Sensus Penduduk Indonesia: Informasi
yang dikumpulkan.
Umur, jenis kelamin, Agama, Kewarganegaraan,
Sukubangsa.
Migrasi (Perpindahan Penduduk) : tempat lahir, tempat
tinggal 5 tahun yang lalu.
Status perkawinan
Ketenagakerjaan: Kegiatan penduduk yang berumur 15
tahun ke atas, bekerja, mencari pekerjaan, bukan
angkatan kerja
Bidang pekerjaan utama, Status/kedudukan dalam
Kesuburan ibu.
ada perbedaan definisi untuk setiap informasi yang
dikumpulkan pada setiap sensus (hati-hati dengan
perbedaan definisi)
Contoh : definisi bekerja
Vriabel Yg dikumpulkan dalam sensus
Variables 1971 1980 1990 2000
Variabel individu
1. Nama
2. Jenis Kelamin
3. Umur
4. Hubungan terhadap kepala RT
5. Status perkawinan
6. Warga negara
7. Suku bangsa/Etnik
8. Agama
9. Bahasa Ibu
10. Kemampuan baca tulis
11. Tingkat pendidikan
12. Tempat tinggal sekarang
13. Tempat lahir
14. Tempat tinggal terakhir
15. Tempat tinggal 5 tahun lalu
16. Lama tinggal di tempat sekarang
Variabel Rumahtangga
Jenis rumah tangga dan keadaan
rumah tangga
Wanita pernah kawin
1. Jumlah anak yang dilahirkan
2. Anak yang masih hidup
3. Umur pada pernikahan pertama
4. Umur pada kelahiran 5. Umur an ak anak terakhir
Penduduk usia 10+
1. Aktivitas ekonomi
2. Status Pekerjaan
3. Jenis Pekerjaan
4. Industri pekerjaan
5. Kegiatan di pertanian
Faktor-faktor yg mempengaruhi kelengkapan
cakupan dalam sensus penduduk
> Kerjasama/partisipasi masyarakat
> Kondisi geografi
> Kualitas petugas
> Perencanaan dan pelaksanaan
> penentuan blok pencacahan
> instrumen (kuesioner)
> pengolahan,
> honor dll
Survei:
Suatu cara pengumpulan data yang dilakukan
melalui pencacahan sampel untuk
memperkirakan karakteristik suatu populasi
tertentu pada saat tertentu.
Survei dilakukan untuk memperoleh data yang
lebih rinci tentang suatu hal, misalnya: Susenas,
SDKI, SKRT, Sakernas dll.
Ciri Sampel Survei:
> Cakupan penduduk yang dicacah  sampel
> Fleksibilitas pelaksanaan  sesuai kebutuhan
> Topik Yang dikumpulkan
> dalam sensus, data demografis, sosial ekonomi
secara global
> dalam survei topik lebih beragam dan rinci misalnya
kesehatan, kemiskinan, ekonomi dan sosial,
ketenagakerjaan dll  sesuai kebutuhan peneliti.
> Mengatasi kelemahan sensus
> Melengkapi informasi yg tidak dpt dikumpulkan
melalui sensus penduduk
> Biaya lebih murah
Kelemahan Sampel Survei
> mengandung sampling error
> data sangat khusus, perlu kehati-hatian dalam
menerapkan analisis untuk pengambilan
keputusan
> masih ada content error:
> terutama tentang umur penduduk
> tentang waktu, harga/biaya, ukuran lainnya
Macam2 Survei di Indonesia
> BPS: SUPAS, SAKERNAS, SUSENAS, World
Family Survei
> LD - Rand IFLS 1993, 1997, 1998
> Surkesnas
> BPS-BKKBN-MACRO Int.
> SDKI 1987, 1991, 1994, 1997, 2002/03
Registrasi Penduduk
Mengapa perlu data registrasi penduduk ?
Komponen penduduk yang dinamis seperti:
kelahiran, kematian, mobilitas penduduk,
perkawinan, perceraian, perubahan
pekerjaan, yang dapat terjadi setiap saat tidak
dapat terjaring di dalam sensus penduduk.
Untuk menjaring data ini maka diadakan cara
pengumpulan data baru yang disebut dengan
Registrasi penduduk.
APA REGISTRASI PENDUDUK ?
> Pencatatan Kejadian secara terus menerus
> Bersifat pasif  orangnya harus aktif
mendaftarkan diri atas peristiwa vital yg terjadi
> Registrasi Vital: kelahiran, kematian,
pernikahan, perpindahan, pengangkatan anak
dll
> Registrasi mutasi kependudukan (biodata
penduduk, migrasi dan perobahan2nya)
APA KEGUNAAN REGISTRASI PENDUDUK ?
> Legal purpose: warisan, hak pilih, asuransi dll
> Statistik kependudukan
> Kalau dilaksanakan terus menerus,
cakupannya luas dan valid dpt digunakan untuk
dasar pengambilan keputusan
APA KEUNGGULAN DATA REGISTRASI PENDUDUK ?
> Sifatnya terus menerus
> lengkap kalau semua mendaftarkan diri
> Akurat apabila dilaporkan segera setelah
kejadian
APA KELEMAHAN DATA REGISTRASI
PENDUDUK ?
> Data yang dicatat sangat sedikit
> Menganut sistem de jure (penduduk yg
dianggap syah secara hukum)
> sangat tergantung pada kualitas
> pelapor
> pencatat
> sistem registrasi
> Harus konsisten dan terus menerus
Persyaratan pelaksanaan sistim registrasi
> Wajib bagi semua WN
> diadakan oleh organisasi pemerintah
> informan -- siapa yg harus lapor
> tempat registrasi
> tenggang waktu antara kejadian dengan
pelaporan
Registrasi di Indonesia
> 1850 catatan sipil utk org Eropa dan yg
dipersamakan
> 1919 ordonansi catatan sipil utk keturunan
Cina
> 1920 Catatan sipil untuk peristiwa kelahiran,
kematian, pemakaian nama utk gol tertentu
> bangsawan, opsir, ambtenar, tentara Eropa
> 1933 catatan sipil untuk penduduk beragama
Kristen Jawa, Madura dan Indonesia Timur
> 1966 penggolongan penduduk untuk catatan
sipil dihapuskan
> 1955 sistim triplikat Depkes
1977 Pencatatan Penduduk oleh Depdagri
berdasarkan Keppres no 7 Tahun 1977
dan Permendagri 52/1977
UU Administrasi Kependudukan
Dilaksanakan NIK Nasional  Sistem SAK
Sebagai database untuk kepentingan
pelayanan publik
Jenis Perbedaan Sensus Penduduk Registrasi Penduduk
1.Definisi Suatu proses pengumpulan, pengolahan, penyajian data
kependudukan termasuk ciri-ciri sosial ekonominya yang
dilaksanakan dalam suatu waktu tertentu terhadap semua orang
dalam suatu negara atau suatu teritorial tertentu (UN dalam
Shryock & Siegel, hal 115)
Pencatatan kejadian vital dan perubahan parameter kependudukan
seperti kelahiran, kematian dan perpindahan penduduk oleh petugas
pencatatan berdasarkan laporan dari penduduk
1.Waktu pencatatan Periodik (10 tahun atau 5 tahun sekali) Terus menerus secara kontinu
1.Cara pencacahan Yang dicatat individu (orangnya)
Dalam sensus pencacah mendatangi rumah tangga,
mewawancarai dan mencatat ciri-ciri setiap orang dalam rumah
tangga tersebut.
Yang dicatat kejadiannya
Dalam pencatatan registrasi masyarakat/penduduk sendiri yang harus
melaporkan kejadian vital atau perubahan kependudukan misalnya
kelahiran, kematian, pindah dan lain-lainnya
1.Isi catatan Bersifat data dasar penduduk yaitu penduduk menurut ciri
demografi (umur, jenis kelamin) ciri sosial ekonomi seperti
pendidikan, pekerjaan, tempat tinggal, pendapatan dan lain-lain
Sangat singkat, dan umumnya hal-hal pokok yang berhubungan dengan
sifatnya untuk keperluan legal/hukum:
Nama, umur, nama suami/isteri, jenis kelamin
Tanggal kejadian, tanggal pelaporan, tempat/alamat
kejadian/pelaporan, alamat rumah dan lain-lain
1.Kebaikan 1.Karena cakupannya yang menyeluruh untuk semua penduduk
dan simultan, maka terhindar dari kesalahan sampling
2.Campuran sistem de facto dan de jure, memungkinkan
menjaring semua penduduk yang ada pada saat pencacahan
3.Dipublikasikan secara meluas
4.Dapat dilakukan analisa sampai tingkat kabupaten
Kalau dilakukan secara kontinu dan konsisten ditunjang dengan sistem
yang sempurna maka registrasi penduduk merupakan sumber data yang
terbaik karena :
1.ada jaminan mengenai kontinuitas dan kelengkapan data, asal semua
kejadian dilaporkan kepada petugas (complete & coverage)
2.kecermatan laporan (accuracy) asal setiap kejadian segera dilaporkan,
3.tersedianya data secara terus menerus asal dibuat pelaporan berupa
data statistik (rekap data), misalnya statistik kelahiran atau kematian
tingkat kecamatan atau kabupaten dalam suatu tahun tertentu.
6. Kelemahan 1.Memerlukan biaya pengumpulan yang cukup besar
2.Hanya tersedia setiap periode tertentu (10 tahun atau 5 tahun
sekali)
3.Umumnya tidak mempublikasikan data pada level administrasi
terendah misalnya kabupaten/kecamatan secara rinci
1.Umumnya pendaftaran penduduk hanya dilakukan terhadap penduduk
de jure saja, yaitu yang memenuhi syarat- syarat menjadi penduduk
saja, sehingga berakibat pada kekurangan cacah.
2.Sifatnya legal, hanya sedikit informasi yang disajikan.
3.Sangat tergantung pada sistem (peraturan dan organisasi
pelaksanaan), petugas pelaksana serta kesadaran masyarakat untuk
melapor.
4.Kalau pencatatan tidak dilaksanakan secara konsisten dan terus
menerus maka kelengkapan dan kecermatan data terganggu
EVALUASI DATA
> Mengapa data perlu dievaluasi ?
> Tidak ada data yg 100 % benar
> mengetahui kesalahan apa yg ada dan
seberapa jauh data menyimpang sangat
penting untuk pemakai data
> Pemakai data menuntut ketelitian tertentu
pada data yang akan digunakan
> sebelum digunakan data perlu dinilai
terlebih dahulu
EVALUASI DATA
> Besar kecilnya kesalahan tergantung pada:
> jenis data yg dikumpulkan
> efisiensi pengumpulan data
> kondisi geografis dan kebudayaan dari daerah yg
bersangkutan
> Kesalahan umum pada data penduduk
> kesalahan data jenis kelamin  seks ratio
> kesalahan umur  piramida penduduk (single year)
Kualitas data yang dikumpulkan amat
ditentukan desain menyangkut instrument,
metode, dan pengolahan data, yang
persiapannya tidak mungkin dilakukan
terburu-buru.
Uji akurasi data
Ketersediaan data yang bersifat tunggal,
belum menjamin akurasi data.
Untuk menilai akurasi data, diperlukan
data pembanding
Data pembanding bisa dari hasil sensus
sebelumnya, post enumeration survey,
proyeksi, registrasi penduduk, atau
metode tertentu.
Rekonsiliasi data
Untuk mengantisipasi dua angka berbeda,
perlu dilakukan rekonsiliasi, yang
dimaksudkan bukan untuk mencari jalan
tengah, tetapi untuk melihat mana yang
lebih mendekati kebenaran.
UKURAN DEMOGRAFI
Angka Absolut
adalah jumlah mutlak suatu penduduk atau
kejadian lain untuk suatu daerah dan waktu
tertentu.
Contoh :
Jumlah Penduduk Indonesia tahun 2000 = 200 juta
jiwa,
Proporsi
Proporsi atau biasa disebut dengan persentase
menyatakan suatu perbandingan antara suatu kelompok
penduduk tertentu dibandingkan dengan jumlah
penduduk keseluruhan. Dalam perbandingan tersebut
pembilang merupakan bagian dari penyebut
Rumus:
? P 0-4
Proporsi P0-4 = x 100
? P
Rasio
Rasio adalah perbandingan jumlah
terhadap jumlah lainnya, dimana
pembilang dan penyebut merupakan
kelompok yang berlainan sama sekali,
yang dikalikan dengan suatu konstanta.
Contoh: Rasio Jenis Kelamin
Σ L
RJK = ____ x 100
Σ P
Angka merupakan suatu ukuran yang
menunjukkan terjadinya suatu kejadian dalam
suatu periode tertentu. Secara umum angka
didefinisikan sebagai perbandingan dari suatu
kejadian tertentu dari sekelompok penduduk
dibandingkan dengan jumlah penduduk yang
beresiko terhadap kejadian tersebut selama
suatu periode tertentu

SUMBER DAN EVALUASI DATA
KEPENDUDUKAN
Data Kependudukan :
Skor/nilai tentang beberapa
karakteristik atau suatu fakta
dari suatu peristiwa
mengenai penduduk.
STATISTIK KEPENDUDUKAN:
Kumpulan data/informasi yang
umumnya berbentuk angka
untuk menggambarkan suatu
kondisi maupun persoalan
kependudukan.
KEGUNAAN DATA STATISTIK:
Memberikan gambaran tentang situasi dan
kondisi objektif yang diperlukan dalam
menentukan kebijakan & proses
perencanaan
Pengidentifikasian suatu permasalahan
kependudukan
Masukan untuk implementasi program
pembangunan, monitoring dan evaluasi.
CONTOH DATA
Daerah/Jenis kelamin
(1)
Melek Huruf
Latin
(2)
Melek Huruf
Lainnya
(3)
Buta Huruf
(4)
Jumlah
(5)
Perkotaan:
-Perempuan
-Laki-Laki
-Total
Perdesaan
-Perempuan
-Laki-laki
-Total
90,48
96,23
93,32
79,27
89,34
84,29
0,90
0,46
0,68
1,53
1,03
1,28
8,62
3,31
5,99
19,20
9,63
14,43
100
100
100
100
100
100
Perkotaan +
Perdesaan
-Perempuan
-Laki-laki
-Total
84,21
92,35
88,25
1,25
0,78
1,02
14,54
6,87
10,73
100
100
100
Cara membaca data diatas
Berdasarkan data di atas dapat disimpulkan bahwa di
daerah perkotaan terdapat lebih banyak perempuan
yang buta huruf (8,62 %) dibandingkan dengan laki-laki
(3,31 %). Sedangkan di daerah perdesaan ternyata buta
huruf juga banyak dialami perempuan (19,20 %)
dibandingkan laki-laki (9,63 %). Dengan demikian secara
keseluruhan di daerah perkotaan dan perdesaan lebih
banyak perempuan (14,54 %) yang buta huruf
dibandingkan laki-laki (6,87 %).
Sumber Data Kependudukan:
SENSUS PENDUDUK
SAMPEL SURVEI
PENDAFTARAN PENDUDUK dan
REGISTRASI VITAL
INSTANSI TERKAIT  BKKBN,
Diknas, Depkes, Depnakertrans, LSM
dan organisasi lainnya
Sensus Penduduk (PBB, 1958):
suatu proses pengumpulan,
pengolahan dan penyajian data
demografi, sosial dan ekonomi yang
dilaksanakan dalam suatu waktu
tertentu terhadap semua orang dalam
suatu negara/teritorial tertentu
SENSUS PENDUDUK (UU No 16 Tahun 1997)
Adalah suatu cara pengumpulan data yang dilakukan
melalui pencacahan semua unit populasi di seluruh
wilayah Republik Indonesia untuk memperoleh
karakteristik suatu populasi pada suatu saat tertentu
(defacto dan de jure)
SEJARAH SENSUS PENDUDUK
Babilonia, 3800 SM
Cina, 3000 – 2500 SM
Mesir, 2500 SM
Sisilia dan Spanyol, abad XVI – XVII
Quebec, 1666 M
Swedia, 1749 M
Amerika Serikat, 1749 M
Inggris, 1801 M
Sensus Penduduk di Indonesia
Tahun 1815
Tahun 1920
Jumlah penduduk 34,3 juta
Tahun 1930 (7 Oktober) Jawa de facto, Luar
Jawa de jure
Jml penduduk 60,7 juta
Tahun 1961 (31 Oktober 1961 – “Hari Sensus”)
Tahun 1971
Tahun 1980
Tahun 1990
Tahun 2000 (30 Juni) > 200 juta
Ciri-Ciri Sensus Penduduk
Individual
Informasi demografi dan sosial ekonomi
bersumber dari individu, baik sebagai
anggota rumah tangga maupun anggota
masyarakat
Universal
Pencacahan bersifat menyeluruh
Serentak di seluruh wilayah cakupan
Dilakukan Secara periodik (10 tahunan)
Informasi Kependudukan Minimal (menurut
PBB):
Geografi dan migrasi penduduk
Rumah Tangga
Karakteristik sosial dan demografi
Kelahiran dan kematian
Karakteristik pendidikan
Karakteristik ekonomi
Keunggulan Data Sensus:
Complete coverage/menyeluruh
Dpt digunakan sebagai dasar perencanaan
Tidak terganggu sampling error
Dapat digunakan sebagai sampling frame untuk
survei yang lain
Kelemahan:
1. Mahal
krn sifatnya menyeluruh
2. Jarak antar sensus terlalu lama
10 tahun sekali
3. Masih ada kesalahan:
Coverage error: tdk semua dpt tercacah
content error: substansi tidak benar
4. Hanya mencakup data dasar:
hanya karakteristik pokok penduduk
Kegunaan Sensus Penduduk:
Sumber data utama/data dasar kependudukan
Untuk perencanaan pelayanan dan
pembangunan sosial
pendidikan, kesehatan, keluarga berencana dll
Untuk perencanaan pembangunan ekonomi
ketenagakerjaan, kesempatan kerja, perumahan
Perencanaan sektor usaha/bisnis
Sensus Penduduk Indonesia: Informasi
yang dikumpulkan.
Umur, jenis kelamin, Agama, Kewarganegaraan,
Sukubangsa.
Migrasi (Perpindahan Penduduk) : tempat lahir, tempat
tinggal 5 tahun yang lalu.
Status perkawinan
Ketenagakerjaan: Kegiatan penduduk yang berumur 15
tahun ke atas, bekerja, mencari pekerjaan, bukan
angkatan kerja
Bidang pekerjaan utama, Status/kedudukan dalam
Kesuburan ibu.
ada perbedaan definisi untuk setiap informasi yang
dikumpulkan pada setiap sensus (hati-hati dengan
perbedaan definisi)
Contoh : definisi bekerja
Vriabel Yg dikumpulkan dalam sensus
Variables 1971 1980 1990 2000
Variabel individu
1. Nama
2. Jenis Kelamin
3. Umur
4. Hubungan terhadap kepala RT
5. Status perkawinan
6. Warga negara
7. Suku bangsa/Etnik
8. Agama
9. Bahasa Ibu
10. Kemampuan baca tulis
11. Tingkat pendidikan
12. Tempat tinggal sekarang
13. Tempat lahir
14. Tempat tinggal terakhir
15. Tempat tinggal 5 tahun lalu
16. Lama tinggal di tempat sekarang
Variabel Rumahtangga
Jenis rumah tangga dan keadaan
rumah tangga
Wanita pernah kawin
1. Jumlah anak yang dilahirkan
2. Anak yang masih hidup
3. Umur pada pernikahan pertama
4. Umur pada kelahiran 5. Umur an ak anak terakhir
Penduduk usia 10+
1. Aktivitas ekonomi
2. Status Pekerjaan
3. Jenis Pekerjaan
4. Industri pekerjaan
5. Kegiatan di pertanian
Faktor-faktor yg mempengaruhi kelengkapan
cakupan dalam sensus penduduk
> Kerjasama/partisipasi masyarakat
> Kondisi geografi
> Kualitas petugas
> Perencanaan dan pelaksanaan
> penentuan blok pencacahan
> instrumen (kuesioner)
> pengolahan,
> honor dll
Survei:
Suatu cara pengumpulan data yang dilakukan
melalui pencacahan sampel untuk
memperkirakan karakteristik suatu populasi
tertentu pada saat tertentu.
Survei dilakukan untuk memperoleh data yang
lebih rinci tentang suatu hal, misalnya: Susenas,
SDKI, SKRT, Sakernas dll.
Ciri Sampel Survei:
> Cakupan penduduk yang dicacah  sampel
> Fleksibilitas pelaksanaan  sesuai kebutuhan
> Topik Yang dikumpulkan
> dalam sensus, data demografis, sosial ekonomi
secara global
> dalam survei topik lebih beragam dan rinci misalnya
kesehatan, kemiskinan, ekonomi dan sosial,
ketenagakerjaan dll  sesuai kebutuhan peneliti.
> Mengatasi kelemahan sensus
> Melengkapi informasi yg tidak dpt dikumpulkan
melalui sensus penduduk
> Biaya lebih murah
Kelemahan Sampel Survei
> mengandung sampling error
> data sangat khusus, perlu kehati-hatian dalam
menerapkan analisis untuk pengambilan
keputusan
> masih ada content error:
> terutama tentang umur penduduk
> tentang waktu, harga/biaya, ukuran lainnya
Macam2 Survei di Indonesia
> BPS: SUPAS, SAKERNAS, SUSENAS, World
Family Survei
> LD - Rand IFLS 1993, 1997, 1998
> Surkesnas
> BPS-BKKBN-MACRO Int.
> SDKI 1987, 1991, 1994, 1997, 2002/03
Registrasi Penduduk
Mengapa perlu data registrasi penduduk ?
Komponen penduduk yang dinamis seperti:
kelahiran, kematian, mobilitas penduduk,
perkawinan, perceraian, perubahan
pekerjaan, yang dapat terjadi setiap saat tidak
dapat terjaring di dalam sensus penduduk.
Untuk menjaring data ini maka diadakan cara
pengumpulan data baru yang disebut dengan
Registrasi penduduk.
APA REGISTRASI PENDUDUK ?
> Pencatatan Kejadian secara terus menerus
> Bersifat pasif  orangnya harus aktif
mendaftarkan diri atas peristiwa vital yg terjadi
> Registrasi Vital: kelahiran, kematian,
pernikahan, perpindahan, pengangkatan anak
dll
> Registrasi mutasi kependudukan (biodata
penduduk, migrasi dan perobahan2nya)
APA KEGUNAAN REGISTRASI PENDUDUK ?
> Legal purpose: warisan, hak pilih, asuransi dll
> Statistik kependudukan
> Kalau dilaksanakan terus menerus,
cakupannya luas dan valid dpt digunakan untuk
dasar pengambilan keputusan
APA KEUNGGULAN DATA REGISTRASI PENDUDUK ?
> Sifatnya terus menerus
> lengkap kalau semua mendaftarkan diri
> Akurat apabila dilaporkan segera setelah
kejadian
APA KELEMAHAN DATA REGISTRASI
PENDUDUK ?
> Data yang dicatat sangat sedikit
> Menganut sistem de jure (penduduk yg
dianggap syah secara hukum)
> sangat tergantung pada kualitas
> pelapor
> pencatat
> sistem registrasi
> Harus konsisten dan terus menerus
Persyaratan pelaksanaan sistim registrasi
> Wajib bagi semua WN
> diadakan oleh organisasi pemerintah
> informan -- siapa yg harus lapor
> tempat registrasi
> tenggang waktu antara kejadian dengan
pelaporan
Registrasi di Indonesia
> 1850 catatan sipil utk org Eropa dan yg
dipersamakan
> 1919 ordonansi catatan sipil utk keturunan
Cina
> 1920 Catatan sipil untuk peristiwa kelahiran,
kematian, pemakaian nama utk gol tertentu
> bangsawan, opsir, ambtenar, tentara Eropa
> 1933 catatan sipil untuk penduduk beragama
Kristen Jawa, Madura dan Indonesia Timur
> 1966 penggolongan penduduk untuk catatan
sipil dihapuskan
> 1955 sistim triplikat Depkes
1977 Pencatatan Penduduk oleh Depdagri
berdasarkan Keppres no 7 Tahun 1977
dan Permendagri 52/1977
UU Administrasi Kependudukan
Dilaksanakan NIK Nasional  Sistem SAK
Sebagai database untuk kepentingan
pelayanan publik
Jenis Perbedaan Sensus Penduduk Registrasi Penduduk
1.Definisi Suatu proses pengumpulan, pengolahan, penyajian data
kependudukan termasuk ciri-ciri sosial ekonominya yang
dilaksanakan dalam suatu waktu tertentu terhadap semua orang
dalam suatu negara atau suatu teritorial tertentu (UN dalam
Shryock & Siegel, hal 115)
Pencatatan kejadian vital dan perubahan parameter kependudukan
seperti kelahiran, kematian dan perpindahan penduduk oleh petugas
pencatatan berdasarkan laporan dari penduduk
1.Waktu pencatatan Periodik (10 tahun atau 5 tahun sekali) Terus menerus secara kontinu
1.Cara pencacahan Yang dicatat individu (orangnya)
Dalam sensus pencacah mendatangi rumah tangga,
mewawancarai dan mencatat ciri-ciri setiap orang dalam rumah
tangga tersebut.
Yang dicatat kejadiannya
Dalam pencatatan registrasi masyarakat/penduduk sendiri yang harus
melaporkan kejadian vital atau perubahan kependudukan misalnya
kelahiran, kematian, pindah dan lain-lainnya
1.Isi catatan Bersifat data dasar penduduk yaitu penduduk menurut ciri
demografi (umur, jenis kelamin) ciri sosial ekonomi seperti
pendidikan, pekerjaan, tempat tinggal, pendapatan dan lain-lain
Sangat singkat, dan umumnya hal-hal pokok yang berhubungan dengan
sifatnya untuk keperluan legal/hukum:
Nama, umur, nama suami/isteri, jenis kelamin
Tanggal kejadian, tanggal pelaporan, tempat/alamat
kejadian/pelaporan, alamat rumah dan lain-lain
1.Kebaikan 1.Karena cakupannya yang menyeluruh untuk semua penduduk
dan simultan, maka terhindar dari kesalahan sampling
2.Campuran sistem de facto dan de jure, memungkinkan
menjaring semua penduduk yang ada pada saat pencacahan
3.Dipublikasikan secara meluas
4.Dapat dilakukan analisa sampai tingkat kabupaten
Kalau dilakukan secara kontinu dan konsisten ditunjang dengan sistem
yang sempurna maka registrasi penduduk merupakan sumber data yang
terbaik karena :
1.ada jaminan mengenai kontinuitas dan kelengkapan data, asal semua
kejadian dilaporkan kepada petugas (complete & coverage)
2.kecermatan laporan (accuracy) asal setiap kejadian segera dilaporkan,
3.tersedianya data secara terus menerus asal dibuat pelaporan berupa
data statistik (rekap data), misalnya statistik kelahiran atau kematian
tingkat kecamatan atau kabupaten dalam suatu tahun tertentu.
6. Kelemahan 1.Memerlukan biaya pengumpulan yang cukup besar
2.Hanya tersedia setiap periode tertentu (10 tahun atau 5 tahun
sekali)
3.Umumnya tidak mempublikasikan data pada level administrasi
terendah misalnya kabupaten/kecamatan secara rinci
1.Umumnya pendaftaran penduduk hanya dilakukan terhadap penduduk
de jure saja, yaitu yang memenuhi syarat- syarat menjadi penduduk
saja, sehingga berakibat pada kekurangan cacah.
2.Sifatnya legal, hanya sedikit informasi yang disajikan.
3.Sangat tergantung pada sistem (peraturan dan organisasi
pelaksanaan), petugas pelaksana serta kesadaran masyarakat untuk
melapor.
4.Kalau pencatatan tidak dilaksanakan secara konsisten dan terus
menerus maka kelengkapan dan kecermatan data terganggu
EVALUASI DATA
> Mengapa data perlu dievaluasi ?
> Tidak ada data yg 100 % benar
> mengetahui kesalahan apa yg ada dan
seberapa jauh data menyimpang sangat
penting untuk pemakai data
> Pemakai data menuntut ketelitian tertentu
pada data yang akan digunakan
> sebelum digunakan data perlu dinilai
terlebih dahulu
EVALUASI DATA
> Besar kecilnya kesalahan tergantung pada:
> jenis data yg dikumpulkan
> efisiensi pengumpulan data
> kondisi geografis dan kebudayaan dari daerah yg
bersangkutan
> Kesalahan umum pada data penduduk
> kesalahan data jenis kelamin  seks ratio
> kesalahan umur  piramida penduduk (single year)
Kualitas data yang dikumpulkan amat
ditentukan desain menyangkut instrument,
metode, dan pengolahan data, yang
persiapannya tidak mungkin dilakukan
terburu-buru.
Uji akurasi data
Ketersediaan data yang bersifat tunggal,
belum menjamin akurasi data.
Untuk menilai akurasi data, diperlukan
data pembanding
Data pembanding bisa dari hasil sensus
sebelumnya, post enumeration survey,
proyeksi, registrasi penduduk, atau
metode tertentu.
Rekonsiliasi data
Untuk mengantisipasi dua angka berbeda,
perlu dilakukan rekonsiliasi, yang
dimaksudkan bukan untuk mencari jalan
tengah, tetapi untuk melihat mana yang
lebih mendekati kebenaran.
UKURAN DEMOGRAFI
Angka Absolut
adalah jumlah mutlak suatu penduduk atau
kejadian lain untuk suatu daerah dan waktu
tertentu.
Contoh :
Jumlah Penduduk Indonesia tahun 2000 = 200 juta
jiwa,
Proporsi
Proporsi atau biasa disebut dengan persentase
menyatakan suatu perbandingan antara suatu kelompok
penduduk tertentu dibandingkan dengan jumlah
penduduk keseluruhan. Dalam perbandingan tersebut
pembilang merupakan bagian dari penyebut
Rumus:
? P 0-4
Proporsi P0-4 = x 100
? P
Rasio
Rasio adalah perbandingan jumlah
terhadap jumlah lainnya, dimana
pembilang dan penyebut merupakan
kelompok yang berlainan sama sekali,
yang dikalikan dengan suatu konstanta.
Contoh: Rasio Jenis Kelamin
Σ L
RJK = ____ x 100
Σ P
Angka merupakan suatu ukuran yang
menunjukkan terjadinya suatu kejadian dalam
suatu periode tertentu. Secara umum angka
didefinisikan sebagai perbandingan dari suatu
kejadian tertentu dari sekelompok penduduk
dibandingkan dengan jumlah penduduk yang
beresiko terhadap kejadian tersebut selama
suatu periode tertentu










BAB 2
TINJAUAN TEORITIS
2.1 Sumber-Sumber Data
Sumber-sumber data kependudukan yang pokok adalah sensus penduduk, registrasi penduduk dan penelitian (survei). Secara teoritis data registrasi penduduk lebih lengkap dari pada sumber-sumber data yang lain karena kemungkinan tercecernya pencatatan peristiwa-peristiwa kelahiran, kematian, dan mobilitas penduduk sangat kecil. Namun demikian di negara-negara yang sedang berkembang, misalnya Indonesia, data-data kependudukan dari hasil registrasi masih jauh dari memuaskan. Hal ini disebabkan karena banyaknya kejadian-kejadian vital (kelahiran dan kematian) yang tidak tercatat sebagaimana mestinya.
2.1.1 Sensus Penduduk
Sensus penduduk merupakan suatu proses keseluruhan dari pada pengumpulan, pengolahan, penilaian, penganalisaan dan penyajian data kependudukan yang menyangkut antara lain: ciri-ciri demografi, sosial ekonomi, dan lingkungan hidup. Kedudukan sensus penduduk menjadi amat penting terutama bagi negara-negara yang tidak atau belum tersedia sumber data lain seperti registrasi atau survei. Agar hasil sensus penduduk dapat diperbandingkan antara beberapa negara, maka dapat disepakati untuk melaksanakan melaksanakan sensus penduduk tiap 10 tahun sekali yaitu pada tahun-tahun yang berakhiran dengan angka nol.
Universitas Sumatera Utara
Adapun ruang lingkup sensus penduduk mencakup seluruh wilayah geografis suatu negara dan seluruh penduduknya. Pelaksanaan sensus penduduk pada tahun 1980 di Indonesia misalnya, mencakup seluruh wilayah geografis Indonesia dan mencakup seluruh golongan umur penduduk baik yang bertempat tinggal tetap maupun yang tidak mempunyai tempat tinggal. Dan luasnya data yang ingin dicakup dalam suatu sensus tergantung pada tujuan yang ingin dicapai.
2.1.2 Regristasi Penduduk
Registrasi penduduk merupakan suatu sistem registrasi yang dilaksanakan oleh petugas pemerintahan setempat yang meliputi pencatatan kelahiran, kematian, perkawinan, perceraian, perubahan tempat tinggal dan perubahan pekerjaan.
Sistem registrasi penduduk telah dimulai sejak abad ke-16, terutama dilaksanakan oleh gereja-gereja Kristen di Inggris dan negara-negara lain di Eropa. Disamping di Inggris, registrasi juga telah dilaksanakan di Finlandia (1628), Denmark (1646), Norwegia (1685), dan Swedia (1686). Di luar Eropa registrasi penduduk dilaksanakan di Cina kemudian menjalar ke Jepang pada abad ke-17. Sistem registrasi penduduk ini akhirnya menjalar juga ke negara-negara Asia dan Afrika dan diperkenalkan oleh negara-negara yang menjajahnya.
2.1.3 Survei Penduduk
Survey adalah cara pengumpulan data yang dilaksanakan melalui pencacahan sampel dari suatu populasi untuk memperkirakan karakteristik objek pada saat tertentu. Hasil sensus penduduk dan registrasi penduduk mempunyai keterbatasan. Mereka hanya
Universitas Sumatera Utara
menyediakan data statistik kependudukan dan kurang memberikan informasi tentang sifat dan prilaku penduduk tersebut. Untuk mengatasi keterbatasan ini, perlu dilaksanakan survei penduduk yang sifatnya lebih terbatas dan informasi yang dikumpulkan lebih luas dan mendalam. Biasanya survei kependudukan ini dilaksanakan dengan sistem sampel atau dalam bentuk studi kasus.
Badan Pusat Statistik (BPS) telah mengadakan survei-survei kependudukan, misalnya Survei Ekonomi Nasional yang dimulai sejak tahun 1963, Survei Angkatan Kerja Nasional (SAKERNAS) dan Survei Antar Sensus (SUPAS). Hasil-hasil survei ini melengkapi informasi yang didapat dari Sensus Penduduk dan Registrasi Penduduk.
2.2 Metode yang Digunakan
Statistik dalam pengertian sebagai metode diperlukan untuk menyusun data yang telah dikumpulkan. Masalah pengambilan keputusan akan timbul apabila kita dihadapkan pada 2 alternatif atau lebih yang harus kita pilih. Dengan menggunakan statistika kita akan dapat mengambil keputusan secara tepat.
2.2.1 Angka pertumbuhan penduduk
Angka pertumbuhan penduduk menunjukkan rata-rata pertambahan penduduk per tahun pada periode atau waktu tertentu dan biasanya dinyatakan dengan persen. Untuk menghitung besarnya angka pertumbuhan penduduk setiap tahunnya maka penulis menggunakan rumus Pertumbuhan Exponensiill, yaitu:
Universitas Sumatera Utara
Dimana :
Pt = banyaknya penduduk pada tahun t
P0 = banyaknya penduduk pada tahun dasar
r = angka pertumbuhan penduduk
e = angka eksponensial (2.718282)
2.2.2 Rasio jenis kelamin menurut kelompok umur (Sex Ratio)
Rasio jenis kelamin adalah perbandingan antara banyaknya penduduk laki-laki dengan banyaknya penduduk perempuan pada suatu daerah dan waktu, biasanya dinyatakan dengan banyaknya penduduk laki-laki untuk 100 penduduk perempuan. Secara umum rasio jenis kelamin dapat dituliskan sebagai berikut:
Dimana:
SR = rasio jenis kelamin
a = jumlah penduduk laki-laki
b = jumlah penduduk perempuan
k = konstanta, biasanya bernilai 100
Universitas Sumatera Utara
2.2.3 Rasio anak perempuan (Child Women Rasio)
Rasio anak perempuan adalah perbandingan antara anak, yaitu jumlah penduduk di bawah umur lima tahun terhadap jumlah perempuan usia subur yaitu umur lima belas tahun sampai empat puluh sembilan tahun. Semakin besar angka rasio anak perempuan memberikan gambaran semakin tinggi tingkat kelahiran. Rasio anak perempuan dapat dinyatakan dengan rumus sebagai berikut:
Dimana :
CWR = rasio anak perempuan
P(0-4) = jumlah anak-anak yang berusia di bawah 5 tahun
P(15-49) = jumlah wanita berumur 15 – 49 tahun
k = konstanta, biasanya bernilai 100
2.2.4 Rasio beban tanggungan (Depedency Ratio)
Rasio beban tanggungan adalah angka yang menyatakan perbandingan antara banyaknya kelompok penduduk yang tidak produktif (penduduk yang berumur lima belas tahun ke bawah dan penduduk yang berumur enam puluh empat tahun ke atas) dan banyaknya penduduk yang termasuk ke dalam usia produktif (penduduk yang berusia lima belas tahun sampai enam puluh empat tahun). Rumus rasuo beban tanggungan adalah:
Universitas Sumatera Utara
Dimana:
DR = rasio beban tanggungan
P(0-4) = jumlah penduduk di bawah umur 15 tahun
P(65+) = jumlah penduduk di atas 65 tahun
P(15-64) = jumlah penduduk umur 15 – 64 tahun
k = konstanta, biasanya bernilai 100
2.2.5 Komposisi atau struktur penduduk menurut umur
Data penduduk yang didapatkan dari hasil registrasi, sensus penduduk, maupun survei susunannya masih belum teratur sehingga sulit untuk dibaca. Untuk keperluan di atas maka seluruh data tersebut terlebih dahulu disederhanakan. Dalam proses ini sering kali digunakan statistik, karena salah satu fungsi statistik adalah untuk menyederhanakan data.
Membagi penduduk atas beberapa kelompok tertentu dapat pula dikatakan atas komposisi penduduk tertentu. Komposisi penduduk menurut umur dapat disebut struktur umur penduduk, biasanya dibagi menjadi beberapa kelompok umur dan diantara kelompok umr yang satu dengan yang berikutnya berinterval 5 tahun. Misalnya kelompok umur 0 - 4, 5 - 9, 10 – 14, 15 – 19,…, 70 – 74, 75+.
Komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin merupakan variabel terpenting dalam demografi. Hamper semua pembahasan mengenai masalah
Universitas Sumatera Utara
kependudukan melibatkan variabel umur dan jenis kelamin penduduk. Misalnya pemerintah ingin merencanakan pelaksanaan wajib belajar penduduk usia sekolah, maka perlu diketahui jumlah penduduk usia sekolah baik usia dewasa ini maupun masa yang akan datang.
Struktur umur penduduk dipengaruhi oleh tiga variabel demografi, yaitu kelahiran, kematian, dan migrasi. Ketiga variabel ini sering saling berpengaruh satu dengan yang lainnya. Kalau salah satu variabel berubah, kedua variabel yang lain juga ikut berubah.
Struktur penduduk antara suatu negara dengan negara yang lain tidak sama. Begitu pula keadaannya bila dibandingkan antara struktur umur penduduk negara-negara yang sedang berkembang dengan negara-negara maju, antara daerah pedesaan dan daerah perkotaan. Suatu negara dikatakan berstruktur umur muda apabila kelompok penduduk yang berumur di bawah 15 tahun jumlahnya besar (lebih dari 35 persen), sedang besarnya kelompok penduduk usia 65 tahun jumlahnya lebih kurang dari 3 persen. Sebaliknya suatu negara dikatakan berstruktur umur tua apabila kelompok penduduk yang berusia 15 tahun ke bawah jumlahnya kecil (kurang dari 35 persen dari seluruh penduduk) dan persentase penduduk di atas 65 tahun sekitar 15 persen. Untuk lebih jelasnya perhatikan tabel di bawah ini:
Tabel 2.1 Persentase Jumlah Penduduk Kabupaten
Deli Serdang Menurut Kelompok Umur
Umur
Penduduk Tua
Penduduk Muda
0 – 14
15 – 64
65+