Girlband yang beranggotakan Putri Ajeng Intan Novita Sari (PJ), Nathalia Shasanti (Natly), Linda Kumala Sari (Linzy), Meistika Senichaksana (Mezty), Angela The (A.Tee), Vani Lauw (Vanila) dan Grace Fransin Wohangara (GC) itu pun mengaku kewalahan dengan padatnya kegiatan baik off air dan on air. Bahkan terkadang waktu libur bagi mereka hampir tidak ada.
"Nggak ada libur, libur bisa 2 bulan sehari. Tapi pernah libur lama pas
Lebaran, 2 minggu. Tetapi semua jadwal diatur manager, kita tinggal
ikuti aja," ujar PJ disambung tawa kecil, usai mengisi perayaan hari jadi Star Media Nusantara di RCTI, Selasa (10/04).
Didampingi personil lain, PJ menambahkan karena kepadatan jadwal
itu pula maka kesehatan menjadi faktor yang cukup dijaga. Sebab bila
saja salah satu orang sakit maka yang lain bakal tertular, "Ya biar
kondisi baik kita minum vitamin, tidur teratur di sela-sela pentas. Kita
lakuin itu dengan kompak. Bahkan saking kompaknya, satu pilek bisa
pilek semua. Kemarin aku flu, terus sekamar eh jadi pada ikutan flu,"
lanjutnya.
Namun begitu mereka tetap berusaha menjaga kesehatan diri masing-masing
agar selalu siap kala akan tampil, "Itu risiko kalo tertular. Kan,
tinggal bareng. Udah gitu jadwal kita juga nggak tentu," imbuh PJ. (kpl/dis/rea)
Alifia Alfadilah
Sabtu, 21 April 2012
Ilmu Pengetahuan Sosial
Keunggulan Data Sensus:
Complete
coverage/menyeluruh
Dpt digunakan sebagai
dasar perencanaan
Tidak terganggu sampling
error
Dapat digunakan sebagai
sampling frame untuk
survei yang lain
Kelemahan:
1. Mahal
krn sifatnya menyeluruh
2. Jarak antar sensus terlalu lama
10 tahun sekali
3. Masih ada kesalahan:
Coverage error: tdk semua dpt tercacah
content error: substansi tidak benar
4. Hanya mencakup data dasar:
hanya karakteristik pokok penduduk
Kegunaan Sensus Penduduk:
Sumber data utama/data
dasar kependudukan
Untuk perencanaan
pelayanan dan
pembangunan sosial
pendidikan, kesehatan,
keluarga berencana dll
Untuk perencanaan
pembangunan ekonomi
ketenagakerjaan,
kesempatan kerja, perumahan
Perencanaan sektor
usaha/bisnis
Sensus Penduduk Indonesia: Informasi
yang dikumpulkan.
Umur, jenis kelamin,
Agama, Kewarganegaraan,
Sukubangsa.
Migrasi (Perpindahan
Penduduk) : tempat lahir, tempat
tinggal 5 tahun yang lalu.
Status perkawinan
Ketenagakerjaan: Kegiatan
penduduk yang berumur 15
tahun ke atas, bekerja, mencari pekerjaan,
bukan
angkatan kerja
Bidang pekerjaan utama,
Status/kedudukan dalam
Kesuburan ibu.
ada perbedaan definisi untuk
setiap informasi yang
dikumpulkan pada setiap sensus (hati-hati
dengan
perbedaan definisi)
Contoh : definisi bekerja
Kelemahan survei:
Data yang dihasilkan tidak akan representatif bila terjadi kesalahan dalam pengambilan sampel
Data yang dihasilkan tidak akan representatif bila terjadi kesalahan dalam pengambilan sampel
Kelebihan survei:
1. Biaya lebih murah dibanding sensus
2. Kualitas data mungkin lebih baik dari pada sensus
3. Dapat digunakan untuk menguji ketelitian sensus dan registrasi
Kelemahan registrasi:
Bila sistem pencatatan yang berlaku tidak dilaksanakan dengan baik, maka data yang dihasilkan juga berkualitas rendah
Bila sistem pencatatan yang berlaku tidak dilaksanakan dengan baik, maka data yang dihasilkan juga berkualitas rendah
Keuntungan registrasi:
• Dapat diketahui perubahan penduduk setiap waktu
• Biaya lebih murah
#..senang bisa membantu..#
SUMBER
DAN EVALUASI DATA
KEPENDUDUKAN
Data Kependudukan :
Skor/nilai tentang beberapa
karakteristik atau suatu fakta
dari suatu peristiwa
mengenai penduduk.
STATISTIK KEPENDUDUKAN:
Kumpulan data/informasi yang
umumnya berbentuk angka
untuk menggambarkan suatu
kondisi maupun persoalan
kependudukan.
KEGUNAAN DATA STATISTIK:
Memberikan gambaran
tentang situasi dan
kondisi objektif yang diperlukan dalam
menentukan kebijakan & proses
perencanaan
Pengidentifikasian suatu
permasalahan
kependudukan
Masukan untuk implementasi
program
pembangunan, monitoring dan evaluasi.
CONTOH DATA
Daerah/Jenis kelamin
(1)
Melek Huruf
Latin
(2)
Melek Huruf
Lainnya
(3)
Buta Huruf
(4)
Jumlah
(5)
Perkotaan:
-Perempuan
-Laki-Laki
-Total
Perdesaan
-Perempuan
-Laki-laki
-Total
90,48
96,23
93,32
79,27
89,34
84,29
0,90
0,46
0,68
1,53
1,03
1,28
8,62
3,31
5,99
19,20
9,63
14,43
100
100
100
100
100
100
Perkotaan +
Perdesaan
-Perempuan
-Laki-laki
-Total
84,21
92,35
88,25
1,25
0,78
1,02
14,54
6,87
10,73
100
100
100
Cara membaca data diatas
Berdasarkan data di atas
dapat disimpulkan bahwa di
daerah perkotaan terdapat lebih banyak
perempuan
yang buta huruf (8,62 %) dibandingkan dengan
laki-laki
(3,31 %). Sedangkan di daerah perdesaan
ternyata buta
huruf juga banyak dialami perempuan (19,20 %)
dibandingkan laki-laki (9,63 %). Dengan
demikian secara
keseluruhan di daerah perkotaan dan perdesaan
lebih
banyak perempuan (14,54 %) yang buta huruf
dibandingkan laki-laki (6,87 %).
Sumber Data Kependudukan:
SENSUS PENDUDUK
SAMPEL SURVEI
PENDAFTARAN PENDUDUK dan
REGISTRASI VITAL
INSTANSI TERKAIT BKKBN,
Diknas, Depkes, Depnakertrans, LSM
dan organisasi lainnya
Sensus Penduduk (PBB, 1958):
suatu proses pengumpulan,
pengolahan dan penyajian data
demografi, sosial dan ekonomi yang
dilaksanakan dalam suatu waktu
tertentu terhadap semua orang dalam
suatu negara/teritorial tertentu
SENSUS PENDUDUK (UU No 16
Tahun 1997)
Adalah
suatu cara pengumpulan data yang dilakukan
melalui
pencacahan semua unit populasi di seluruh
wilayah
Republik Indonesia untuk memperoleh
karakteristik
suatu populasi pada suatu saat tertentu
(defacto dan de jure)
SEJARAH SENSUS PENDUDUK
Babilonia, 3800 SM
Cina, 3000 – 2500 SM
Mesir, 2500 SM
Sisilia dan Spanyol, abad XVI – XVII
Quebec, 1666 M
Swedia, 1749 M
Amerika Serikat, 1749 M
Inggris, 1801 M
Sensus Penduduk di Indonesia
Tahun 1815
Tahun 1920
Jumlah penduduk 34,3 juta
Tahun 1930 (7 Oktober) Jawa
de facto, Luar
Jawa de jure
Jml penduduk 60,7 juta
Tahun 1961 (31 Oktober
1961 – “Hari Sensus”)
Tahun 1971
Tahun 1980
Tahun 1990
Tahun 2000 (30 Juni) >
200 juta
Ciri-Ciri Sensus Penduduk
Individual
Informasi demografi dan
sosial ekonomi
bersumber dari individu,
baik sebagai
anggota rumah tangga
maupun anggota
masyarakat
Universal
Pencacahan bersifat
menyeluruh
Serentak di seluruh
wilayah cakupan
Dilakukan Secara periodik
(10 tahunan)
Informasi Kependudukan
Minimal (menurut
PBB):
Geografi dan migrasi
penduduk
Rumah Tangga
Karakteristik sosial dan
demografi
Kelahiran dan kematian
Karakteristik pendidikan
Karakteristik ekonomi
Keunggulan Data Sensus:
Complete
coverage/menyeluruh
Dpt digunakan sebagai
dasar perencanaan
Tidak terganggu sampling
error
Dapat digunakan sebagai
sampling frame untuk
survei yang lain
Kelemahan:
1. Mahal
krn sifatnya menyeluruh
2. Jarak antar sensus terlalu lama
10 tahun sekali
3. Masih ada kesalahan:
Coverage error: tdk semua dpt tercacah
content error: substansi tidak benar
4. Hanya mencakup data dasar:
hanya karakteristik pokok penduduk
Kegunaan Sensus Penduduk:
Sumber data utama/data
dasar kependudukan
Untuk perencanaan
pelayanan dan
pembangunan sosial
pendidikan, kesehatan,
keluarga berencana dll
Untuk perencanaan
pembangunan ekonomi
ketenagakerjaan,
kesempatan kerja, perumahan
Perencanaan sektor
usaha/bisnis
Sensus Penduduk Indonesia: Informasi
yang dikumpulkan.
Umur, jenis kelamin,
Agama, Kewarganegaraan,
Sukubangsa.
Migrasi (Perpindahan
Penduduk) : tempat lahir, tempat
tinggal 5 tahun yang lalu.
Status perkawinan
Ketenagakerjaan: Kegiatan
penduduk yang berumur 15
tahun ke atas, bekerja, mencari pekerjaan,
bukan
angkatan kerja
Bidang pekerjaan utama,
Status/kedudukan dalam
Kesuburan ibu.
ada perbedaan definisi untuk
setiap informasi yang
dikumpulkan pada setiap sensus (hati-hati
dengan
perbedaan definisi)
Contoh : definisi bekerja
Vriabel Yg dikumpulkan
dalam sensus
Variables 1971 1980 1990
2000
Variabel individu
1. Nama
2. Jenis Kelamin
3. Umur
4. Hubungan terhadap kepala RT
5. Status perkawinan
6. Warga negara
7. Suku bangsa/Etnik
8. Agama
9. Bahasa Ibu
10. Kemampuan baca tulis
11. Tingkat pendidikan
12. Tempat tinggal sekarang
13. Tempat lahir
14. Tempat tinggal terakhir
15. Tempat tinggal 5 tahun lalu
16. Lama tinggal di tempat sekarang
Variabel Rumahtangga
Jenis rumah tangga dan keadaan
rumah tangga
Wanita pernah kawin
1. Jumlah anak yang dilahirkan
2. Anak yang masih hidup
3. Umur pada pernikahan pertama
4. Umur pada kelahiran 5. Umur an ak anak terakhir
Penduduk usia 10+
1. Aktivitas ekonomi
2. Status Pekerjaan
3. Jenis Pekerjaan
4. Industri pekerjaan
5. Kegiatan di pertanian
Faktor-faktor yg mempengaruhi kelengkapan
cakupan dalam sensus penduduk
> Kerjasama/partisipasi masyarakat
> Kondisi geografi
> Kualitas petugas
> Perencanaan dan pelaksanaan
> penentuan blok pencacahan
> instrumen (kuesioner)
> pengolahan,
> honor dll
Survei:
Suatu cara pengumpulan data yang dilakukan
melalui pencacahan sampel untuk
memperkirakan karakteristik suatu populasi
tertentu pada saat tertentu.
Survei dilakukan untuk memperoleh data yang
lebih rinci tentang suatu hal, misalnya:
Susenas,
SDKI, SKRT, Sakernas dll.
Ciri Sampel Survei:
> Cakupan penduduk yang dicacah sampel
> Fleksibilitas pelaksanaan sesuai kebutuhan
> Topik Yang dikumpulkan
> dalam sensus, data demografis, sosial ekonomi
secara global
> dalam survei topik lebih beragam dan rinci misalnya
kesehatan, kemiskinan, ekonomi dan sosial,
ketenagakerjaan dll sesuai kebutuhan peneliti.
> Mengatasi kelemahan sensus
> Melengkapi informasi yg tidak dpt dikumpulkan
melalui sensus penduduk
> Biaya lebih murah
Kelemahan Sampel Survei
> mengandung sampling error
> data sangat khusus, perlu kehati-hatian dalam
menerapkan analisis untuk pengambilan
keputusan
> masih ada content error:
> terutama tentang umur penduduk
> tentang waktu, harga/biaya, ukuran lainnya
Macam2 Survei di Indonesia
> BPS: SUPAS, SAKERNAS, SUSENAS, World
Family Survei
> LD - Rand IFLS 1993, 1997, 1998
> Surkesnas
> BPS-BKKBN-MACRO Int.
> SDKI 1987, 1991, 1994, 1997, 2002/03
Registrasi Penduduk
Mengapa perlu data
registrasi penduduk ?
Komponen penduduk yang dinamis seperti:
kelahiran, kematian, mobilitas penduduk,
perkawinan, perceraian, perubahan
pekerjaan, yang dapat terjadi setiap saat
tidak
dapat terjaring di dalam sensus penduduk.
Untuk menjaring data ini maka diadakan cara
pengumpulan data baru yang disebut dengan
Registrasi penduduk.
APA REGISTRASI PENDUDUK ?
> Pencatatan Kejadian secara terus menerus
> Bersifat pasif orangnya harus aktif
mendaftarkan diri atas peristiwa vital yg
terjadi
> Registrasi Vital: kelahiran, kematian,
pernikahan, perpindahan, pengangkatan anak
dll
> Registrasi mutasi kependudukan (biodata
penduduk, migrasi dan perobahan2nya)
APA KEGUNAAN REGISTRASI PENDUDUK ?
> Legal purpose: warisan, hak pilih,
asuransi dll
> Statistik kependudukan
> Kalau dilaksanakan terus menerus,
cakupannya luas dan valid dpt digunakan untuk
dasar pengambilan keputusan
APA KEUNGGULAN DATA
REGISTRASI PENDUDUK ?
> Sifatnya terus menerus
> lengkap kalau semua mendaftarkan diri
> Akurat apabila dilaporkan segera setelah
kejadian
APA KELEMAHAN DATA REGISTRASI
PENDUDUK ?
> Data yang dicatat sangat sedikit
> Menganut sistem de jure (penduduk yg
dianggap syah secara hukum)
> sangat tergantung pada kualitas
> pelapor
> pencatat
> sistem registrasi
> Harus konsisten dan terus menerus
Persyaratan pelaksanaan sistim registrasi
> Wajib bagi semua WN
> diadakan oleh organisasi pemerintah
> informan -- siapa yg harus lapor
> tempat registrasi
> tenggang waktu antara kejadian dengan
pelaporan
Registrasi di Indonesia
> 1850 catatan sipil utk org Eropa dan yg
dipersamakan
> 1919 ordonansi catatan sipil utk keturunan
Cina
> 1920 Catatan sipil untuk peristiwa kelahiran,
kematian, pemakaian nama utk gol tertentu
> bangsawan, opsir, ambtenar, tentara Eropa
> 1933 catatan sipil untuk penduduk beragama
Kristen Jawa, Madura dan Indonesia Timur
> 1966 penggolongan penduduk untuk catatan
sipil dihapuskan
> 1955 sistim triplikat Depkes
1977 Pencatatan Penduduk
oleh Depdagri
berdasarkan Keppres no 7 Tahun 1977
dan Permendagri 52/1977
UU Administrasi
Kependudukan
Dilaksanakan NIK Nasional Sistem SAK
Sebagai database untuk kepentingan
pelayanan publik
Jenis Perbedaan Sensus
Penduduk Registrasi Penduduk
1.Definisi
Suatu proses pengumpulan, pengolahan, penyajian data
kependudukan
termasuk ciri-ciri sosial ekonominya yang
dilaksanakan
dalam suatu waktu tertentu terhadap semua orang
dalam
suatu negara atau suatu teritorial tertentu (UN dalam
Shryock
& Siegel, hal 115)
Pencatatan
kejadian vital dan perubahan parameter kependudukan
seperti
kelahiran, kematian dan perpindahan penduduk oleh petugas
pencatatan
berdasarkan laporan dari penduduk
1.Waktu
pencatatan Periodik (10 tahun atau 5 tahun sekali) Terus menerus secara kontinu
1.Cara
pencacahan Yang
dicatat individu (orangnya)
Dalam
sensus pencacah mendatangi rumah tangga,
mewawancarai
dan mencatat ciri-ciri setiap orang dalam rumah
tangga
tersebut.
Yang dicatat kejadiannya
Dalam
pencatatan registrasi masyarakat/penduduk sendiri yang harus
melaporkan
kejadian vital atau perubahan kependudukan misalnya
kelahiran,
kematian, pindah dan lain-lainnya
1.Isi
catatan Bersifat data dasar penduduk yaitu penduduk menurut ciri
demografi
(umur, jenis kelamin) ciri sosial ekonomi seperti
pendidikan,
pekerjaan, tempat tinggal, pendapatan dan lain-lain
Sangat
singkat, dan umumnya hal-hal pokok yang berhubungan dengan
sifatnya
untuk keperluan legal/hukum:
Nama, umur, nama suami/isteri,
jenis kelamin
Tanggal kejadian, tanggal
pelaporan, tempat/alamat
kejadian/pelaporan,
alamat rumah dan lain-lain
1.Kebaikan
1.Karena cakupannya yang menyeluruh untuk semua penduduk
dan
simultan, maka terhindar dari kesalahan sampling
2.Campuran
sistem de
facto dan de jure, memungkinkan
menjaring
semua penduduk yang ada pada saat pencacahan
3.Dipublikasikan
secara meluas
4.Dapat
dilakukan analisa sampai tingkat kabupaten
Kalau
dilakukan secara kontinu dan konsisten ditunjang dengan sistem
yang
sempurna maka registrasi penduduk merupakan sumber data yang
terbaik
karena :
1.ada
jaminan mengenai kontinuitas dan kelengkapan data, asal semua
kejadian
dilaporkan kepada petugas (complete & coverage)
2.kecermatan
laporan (accuracy) asal setiap kejadian segera dilaporkan,
3.tersedianya
data secara terus menerus asal dibuat pelaporan berupa
data
statistik (rekap data), misalnya statistik kelahiran atau kematian
tingkat
kecamatan atau kabupaten dalam suatu tahun tertentu.
6.
Kelemahan 1.Memerlukan biaya pengumpulan yang cukup besar
2.Hanya
tersedia setiap periode tertentu (10 tahun atau 5 tahun
sekali)
3.Umumnya
tidak mempublikasikan data pada level administrasi
terendah
misalnya kabupaten/kecamatan secara rinci
1.Umumnya
pendaftaran penduduk hanya dilakukan terhadap penduduk
de jure saja, yaitu yang memenuhi syarat- syarat menjadi penduduk
saja,
sehingga berakibat pada kekurangan cacah.
2.Sifatnya
legal, hanya sedikit informasi yang disajikan.
3.Sangat
tergantung pada sistem (peraturan dan organisasi
pelaksanaan),
petugas pelaksana serta kesadaran masyarakat untuk
melapor.
4.Kalau
pencatatan tidak dilaksanakan secara konsisten dan terus
menerus
maka kelengkapan dan kecermatan data terganggu
EVALUASI DATA
> Mengapa data perlu dievaluasi ?
> Tidak ada data yg 100 % benar
> mengetahui kesalahan apa yg ada dan
seberapa jauh data menyimpang sangat
penting untuk pemakai data
> Pemakai data menuntut ketelitian tertentu
pada data yang akan digunakan
> sebelum digunakan data perlu dinilai
terlebih dahulu
EVALUASI DATA
> Besar kecilnya kesalahan tergantung pada:
> jenis data yg dikumpulkan
> efisiensi pengumpulan data
> kondisi geografis dan kebudayaan dari daerah yg
bersangkutan
> Kesalahan umum pada data penduduk
> kesalahan data jenis kelamin seks ratio
> kesalahan umur piramida penduduk (single year)
Kualitas data yang
dikumpulkan amat
ditentukan desain menyangkut instrument,
metode, dan pengolahan data, yang
persiapannya tidak mungkin dilakukan
terburu-buru.
Uji akurasi data
Ketersediaan data yang
bersifat tunggal,
belum menjamin akurasi data.
Untuk menilai akurasi
data, diperlukan
data pembanding
Data pembanding bisa dari
hasil sensus
sebelumnya, post enumeration survey,
proyeksi, registrasi penduduk, atau
metode tertentu.
Rekonsiliasi data
Untuk mengantisipasi dua
angka berbeda,
perlu dilakukan rekonsiliasi, yang
dimaksudkan bukan untuk mencari jalan
tengah, tetapi untuk melihat mana yang
lebih mendekati kebenaran.
UKURAN DEMOGRAFI
Angka Absolut
adalah jumlah mutlak suatu penduduk atau
kejadian lain untuk suatu daerah dan waktu
tertentu.
Contoh :
Jumlah Penduduk Indonesia
tahun 2000 = 200 juta
jiwa,
Proporsi
Proporsi atau biasa
disebut dengan persentase
menyatakan suatu perbandingan antara suatu
kelompok
penduduk tertentu dibandingkan dengan jumlah
penduduk keseluruhan. Dalam perbandingan
tersebut
pembilang merupakan bagian dari penyebut
Rumus:
?
P 0-4
Proporsi
P0-4 = x 100
?
P
Rasio
Rasio adalah perbandingan
jumlah
terhadap jumlah lainnya, dimana
pembilang dan penyebut merupakan
kelompok yang berlainan sama sekali,
yang dikalikan dengan suatu konstanta.
Contoh: Rasio Jenis
Kelamin
Σ
L
RJK = ____ x 100
Σ
P
Angka merupakan suatu
ukuran yang
menunjukkan terjadinya suatu kejadian dalam
suatu periode tertentu. Secara umum angka
didefinisikan sebagai perbandingan dari suatu
kejadian tertentu dari sekelompok penduduk
dibandingkan dengan jumlah penduduk yang
beresiko terhadap kejadian tersebut selama
suatu
periode tertentu
SUMBER
DAN EVALUASI DATA
KEPENDUDUKAN
Data Kependudukan :
Skor/nilai tentang beberapa
karakteristik atau suatu fakta
dari suatu peristiwa
mengenai penduduk.
STATISTIK KEPENDUDUKAN:
Kumpulan data/informasi yang
umumnya berbentuk angka
untuk menggambarkan suatu
kondisi maupun persoalan
kependudukan.
KEGUNAAN DATA STATISTIK:
Memberikan gambaran
tentang situasi dan
kondisi objektif yang diperlukan dalam
menentukan kebijakan & proses
perencanaan
Pengidentifikasian suatu
permasalahan
kependudukan
Masukan untuk implementasi
program
pembangunan, monitoring dan evaluasi.
CONTOH DATA
Daerah/Jenis kelamin
(1)
Melek Huruf
Latin
(2)
Melek Huruf
Lainnya
(3)
Buta Huruf
(4)
Jumlah
(5)
Perkotaan:
-Perempuan
-Laki-Laki
-Total
Perdesaan
-Perempuan
-Laki-laki
-Total
90,48
96,23
93,32
79,27
89,34
84,29
0,90
0,46
0,68
1,53
1,03
1,28
8,62
3,31
5,99
19,20
9,63
14,43
100
100
100
100
100
100
Perkotaan +
Perdesaan
-Perempuan
-Laki-laki
-Total
84,21
92,35
88,25
1,25
0,78
1,02
14,54
6,87
10,73
100
100
100
Cara membaca data diatas
Berdasarkan data di atas
dapat disimpulkan bahwa di
daerah perkotaan terdapat lebih banyak perempuan
yang buta huruf (8,62 %) dibandingkan dengan
laki-laki
(3,31 %). Sedangkan di daerah perdesaan
ternyata buta
huruf juga banyak dialami perempuan (19,20 %)
dibandingkan laki-laki (9,63 %). Dengan
demikian secara
keseluruhan di daerah perkotaan dan perdesaan
lebih
banyak perempuan (14,54 %) yang buta huruf
dibandingkan laki-laki (6,87 %).
Sumber Data Kependudukan:
SENSUS PENDUDUK
SAMPEL SURVEI
PENDAFTARAN PENDUDUK dan
REGISTRASI VITAL
INSTANSI TERKAIT BKKBN,
Diknas, Depkes, Depnakertrans, LSM
dan organisasi lainnya
Sensus Penduduk (PBB, 1958):
suatu proses pengumpulan,
pengolahan dan penyajian data
demografi, sosial dan ekonomi yang
dilaksanakan dalam suatu waktu
tertentu terhadap semua orang dalam
suatu negara/teritorial tertentu
SENSUS PENDUDUK (UU No 16
Tahun 1997)
Adalah
suatu cara pengumpulan data yang dilakukan
melalui
pencacahan semua unit populasi di seluruh
wilayah
Republik Indonesia untuk memperoleh
karakteristik
suatu populasi pada suatu saat tertentu
(defacto dan de jure)
SEJARAH SENSUS PENDUDUK
Babilonia, 3800 SM
Cina, 3000 – 2500 SM
Mesir, 2500 SM
Sisilia dan Spanyol, abad XVI – XVII
Quebec, 1666 M
Swedia, 1749 M
Amerika Serikat, 1749 M
Inggris, 1801 M
Sensus Penduduk di Indonesia
Tahun 1815
Tahun 1920
Jumlah penduduk 34,3 juta
Tahun 1930 (7 Oktober) Jawa
de facto, Luar
Jawa de jure
Jml penduduk 60,7 juta
Tahun 1961 (31 Oktober
1961 – “Hari Sensus”)
Tahun 1971
Tahun 1980
Tahun 1990
Tahun 2000 (30 Juni) >
200 juta
Ciri-Ciri Sensus Penduduk
Individual
Informasi demografi dan
sosial ekonomi
bersumber dari individu,
baik sebagai
anggota rumah tangga
maupun anggota
masyarakat
Universal
Pencacahan bersifat
menyeluruh
Serentak di seluruh
wilayah cakupan
Dilakukan Secara periodik
(10 tahunan)
Informasi Kependudukan
Minimal (menurut
PBB):
Geografi dan migrasi
penduduk
Rumah Tangga
Karakteristik sosial dan
demografi
Kelahiran dan kematian
Karakteristik pendidikan
Karakteristik ekonomi
Keunggulan Data Sensus:
Complete coverage/menyeluruh
Dpt digunakan sebagai
dasar perencanaan
Tidak terganggu sampling
error
Dapat digunakan sebagai
sampling frame untuk
survei yang lain
Kelemahan:
1. Mahal
krn sifatnya menyeluruh
2. Jarak antar sensus terlalu lama
10 tahun sekali
3. Masih ada kesalahan:
Coverage error: tdk semua dpt tercacah
content error: substansi tidak benar
4. Hanya mencakup data dasar:
hanya karakteristik pokok penduduk
Kegunaan Sensus Penduduk:
Sumber data utama/data
dasar kependudukan
Untuk perencanaan
pelayanan dan
pembangunan sosial
pendidikan, kesehatan,
keluarga berencana dll
Untuk perencanaan
pembangunan ekonomi
ketenagakerjaan,
kesempatan kerja, perumahan
Perencanaan sektor
usaha/bisnis
Sensus Penduduk Indonesia: Informasi
yang dikumpulkan.
Umur, jenis kelamin,
Agama, Kewarganegaraan,
Sukubangsa.
Migrasi (Perpindahan
Penduduk) : tempat lahir, tempat
tinggal 5 tahun yang lalu.
Status perkawinan
Ketenagakerjaan: Kegiatan
penduduk yang berumur 15
tahun ke atas, bekerja, mencari pekerjaan,
bukan
angkatan kerja
Bidang pekerjaan utama,
Status/kedudukan dalam
Kesuburan ibu.
ada perbedaan definisi untuk
setiap informasi yang
dikumpulkan pada setiap sensus (hati-hati
dengan
perbedaan definisi)
Contoh : definisi bekerja
Vriabel Yg dikumpulkan
dalam sensus
Variables 1971 1980 1990
2000
Variabel individu
1. Nama
2. Jenis Kelamin
3. Umur
4. Hubungan terhadap kepala RT
5. Status perkawinan
6. Warga negara
7. Suku bangsa/Etnik
8. Agama
9. Bahasa Ibu
10. Kemampuan baca tulis
11. Tingkat pendidikan
12. Tempat tinggal sekarang
13. Tempat lahir
14. Tempat tinggal terakhir
15. Tempat tinggal 5 tahun lalu
16. Lama tinggal di tempat sekarang
Variabel Rumahtangga
Jenis rumah tangga dan keadaan
rumah tangga
Wanita pernah kawin
1. Jumlah anak yang dilahirkan
2. Anak yang masih hidup
3. Umur pada pernikahan pertama
4. Umur pada kelahiran 5. Umur an ak anak terakhir
Penduduk usia 10+
1. Aktivitas ekonomi
2. Status Pekerjaan
3. Jenis Pekerjaan
4. Industri pekerjaan
5. Kegiatan di pertanian
Faktor-faktor yg mempengaruhi kelengkapan
cakupan dalam sensus penduduk
> Kerjasama/partisipasi masyarakat
> Kondisi geografi
> Kualitas petugas
> Perencanaan dan pelaksanaan
> penentuan blok pencacahan
> instrumen (kuesioner)
> pengolahan,
> honor dll
Survei:
Suatu cara pengumpulan data yang dilakukan
melalui pencacahan sampel untuk
memperkirakan karakteristik suatu populasi
tertentu pada saat tertentu.
Survei dilakukan untuk memperoleh data yang
lebih rinci tentang suatu hal, misalnya:
Susenas,
SDKI, SKRT, Sakernas dll.
Ciri Sampel Survei:
> Cakupan penduduk yang dicacah sampel
> Fleksibilitas pelaksanaan sesuai kebutuhan
> Topik Yang dikumpulkan
> dalam sensus, data demografis, sosial ekonomi
secara global
> dalam survei topik lebih beragam dan rinci misalnya
kesehatan, kemiskinan, ekonomi dan sosial,
ketenagakerjaan dll sesuai kebutuhan peneliti.
> Mengatasi kelemahan sensus
> Melengkapi informasi yg tidak dpt dikumpulkan
melalui sensus penduduk
> Biaya lebih murah
Kelemahan Sampel Survei
> mengandung sampling error
> data sangat khusus, perlu kehati-hatian dalam
menerapkan analisis untuk pengambilan
keputusan
> masih ada content error:
> terutama tentang umur penduduk
> tentang waktu, harga/biaya, ukuran lainnya
Macam2 Survei di Indonesia
> BPS: SUPAS, SAKERNAS, SUSENAS, World
Family Survei
> LD - Rand IFLS 1993, 1997, 1998
> Surkesnas
> BPS-BKKBN-MACRO Int.
> SDKI 1987, 1991, 1994, 1997, 2002/03
Registrasi Penduduk
Mengapa perlu data
registrasi penduduk ?
Komponen penduduk yang dinamis seperti:
kelahiran, kematian, mobilitas penduduk,
perkawinan, perceraian, perubahan
pekerjaan, yang dapat terjadi setiap saat
tidak
dapat terjaring di dalam sensus penduduk.
Untuk menjaring data ini maka diadakan cara
pengumpulan data baru yang disebut dengan
Registrasi penduduk.
APA REGISTRASI PENDUDUK ?
> Pencatatan Kejadian secara terus menerus
> Bersifat pasif orangnya harus aktif
mendaftarkan diri atas peristiwa vital yg
terjadi
> Registrasi Vital: kelahiran, kematian,
pernikahan, perpindahan, pengangkatan anak
dll
> Registrasi mutasi kependudukan (biodata
penduduk, migrasi dan perobahan2nya)
APA KEGUNAAN REGISTRASI PENDUDUK ?
> Legal purpose: warisan, hak pilih,
asuransi dll
> Statistik kependudukan
> Kalau dilaksanakan terus menerus,
cakupannya luas dan valid dpt digunakan untuk
dasar pengambilan keputusan
APA KEUNGGULAN DATA
REGISTRASI PENDUDUK ?
> Sifatnya terus menerus
> lengkap kalau semua mendaftarkan diri
> Akurat apabila dilaporkan segera setelah
kejadian
APA KELEMAHAN DATA REGISTRASI
PENDUDUK ?
> Data yang dicatat sangat sedikit
> Menganut sistem de jure (penduduk yg
dianggap syah secara hukum)
> sangat tergantung pada kualitas
> pelapor
> pencatat
> sistem registrasi
> Harus konsisten dan terus menerus
Persyaratan pelaksanaan sistim registrasi
> Wajib bagi semua WN
> diadakan oleh organisasi pemerintah
> informan -- siapa yg harus lapor
> tempat registrasi
> tenggang waktu antara kejadian dengan
pelaporan
Registrasi di Indonesia
> 1850 catatan sipil utk org Eropa dan yg
dipersamakan
> 1919 ordonansi catatan sipil utk keturunan
Cina
> 1920 Catatan sipil untuk peristiwa kelahiran,
kematian, pemakaian nama utk gol tertentu
> bangsawan, opsir, ambtenar, tentara Eropa
> 1933 catatan sipil untuk penduduk beragama
Kristen Jawa, Madura dan Indonesia Timur
> 1966 penggolongan penduduk untuk catatan
sipil dihapuskan
> 1955 sistim triplikat Depkes
1977 Pencatatan Penduduk
oleh Depdagri
berdasarkan Keppres no 7 Tahun 1977
dan Permendagri 52/1977
UU Administrasi
Kependudukan
Dilaksanakan NIK Nasional Sistem SAK
Sebagai database untuk kepentingan
pelayanan publik
Jenis Perbedaan Sensus
Penduduk Registrasi Penduduk
1.Definisi
Suatu proses pengumpulan, pengolahan, penyajian data
kependudukan
termasuk ciri-ciri sosial ekonominya yang
dilaksanakan
dalam suatu waktu tertentu terhadap semua orang
dalam
suatu negara atau suatu teritorial tertentu (UN dalam
Shryock
& Siegel, hal 115)
Pencatatan
kejadian vital dan perubahan parameter kependudukan
seperti
kelahiran, kematian dan perpindahan penduduk oleh petugas
pencatatan
berdasarkan laporan dari penduduk
1.Waktu
pencatatan Periodik (10 tahun atau 5 tahun sekali) Terus menerus secara kontinu
1.Cara
pencacahan Yang
dicatat individu (orangnya)
Dalam
sensus pencacah mendatangi rumah tangga,
mewawancarai
dan mencatat ciri-ciri setiap orang dalam rumah
tangga
tersebut.
Yang dicatat kejadiannya
Dalam
pencatatan registrasi masyarakat/penduduk sendiri yang harus
melaporkan
kejadian vital atau perubahan kependudukan misalnya
kelahiran,
kematian, pindah dan lain-lainnya
1.Isi
catatan Bersifat data dasar penduduk yaitu penduduk menurut ciri
demografi
(umur, jenis kelamin) ciri sosial ekonomi seperti
pendidikan,
pekerjaan, tempat tinggal, pendapatan dan lain-lain
Sangat
singkat, dan umumnya hal-hal pokok yang berhubungan dengan
sifatnya
untuk keperluan legal/hukum:
Nama, umur, nama suami/isteri,
jenis kelamin
Tanggal kejadian, tanggal
pelaporan, tempat/alamat
kejadian/pelaporan,
alamat rumah dan lain-lain
1.Kebaikan
1.Karena cakupannya yang menyeluruh untuk semua penduduk
dan
simultan, maka terhindar dari kesalahan sampling
2.Campuran
sistem de
facto dan de jure, memungkinkan
menjaring
semua penduduk yang ada pada saat pencacahan
3.Dipublikasikan
secara meluas
4.Dapat
dilakukan analisa sampai tingkat kabupaten
Kalau
dilakukan secara kontinu dan konsisten ditunjang dengan sistem
yang
sempurna maka registrasi penduduk merupakan sumber data yang
terbaik
karena :
1.ada
jaminan mengenai kontinuitas dan kelengkapan data, asal semua
kejadian
dilaporkan kepada petugas (complete & coverage)
2.kecermatan
laporan (accuracy) asal setiap kejadian segera dilaporkan,
3.tersedianya
data secara terus menerus asal dibuat pelaporan berupa
data
statistik (rekap data), misalnya statistik kelahiran atau kematian
tingkat
kecamatan atau kabupaten dalam suatu tahun tertentu.
6.
Kelemahan 1.Memerlukan biaya pengumpulan yang cukup besar
2.Hanya
tersedia setiap periode tertentu (10 tahun atau 5 tahun
sekali)
3.Umumnya
tidak mempublikasikan data pada level administrasi
terendah
misalnya kabupaten/kecamatan secara rinci
1.Umumnya
pendaftaran penduduk hanya dilakukan terhadap penduduk
de jure saja, yaitu yang memenuhi syarat- syarat menjadi penduduk
saja,
sehingga berakibat pada kekurangan cacah.
2.Sifatnya
legal, hanya sedikit informasi yang disajikan.
3.Sangat
tergantung pada sistem (peraturan dan organisasi
pelaksanaan),
petugas pelaksana serta kesadaran masyarakat untuk
melapor.
4.Kalau
pencatatan tidak dilaksanakan secara konsisten dan terus
menerus
maka kelengkapan dan kecermatan data terganggu
EVALUASI DATA
> Mengapa data perlu dievaluasi ?
> Tidak ada data yg 100 % benar
> mengetahui kesalahan apa yg ada dan
seberapa jauh data menyimpang sangat
penting untuk pemakai data
> Pemakai data menuntut ketelitian tertentu
pada data yang akan digunakan
> sebelum digunakan data perlu dinilai
terlebih dahulu
EVALUASI DATA
> Besar kecilnya kesalahan tergantung pada:
> jenis data yg dikumpulkan
> efisiensi pengumpulan data
> kondisi geografis dan kebudayaan dari daerah yg
bersangkutan
> Kesalahan umum pada data penduduk
> kesalahan data jenis kelamin seks ratio
> kesalahan umur piramida penduduk (single year)
Kualitas data yang
dikumpulkan amat
ditentukan desain menyangkut instrument,
metode, dan pengolahan data, yang
persiapannya tidak mungkin dilakukan
terburu-buru.
Uji akurasi data
Ketersediaan data yang
bersifat tunggal,
belum menjamin akurasi data.
Untuk menilai akurasi
data, diperlukan
data pembanding
Data pembanding bisa dari
hasil sensus
sebelumnya, post enumeration survey,
proyeksi, registrasi penduduk, atau
metode tertentu.
Rekonsiliasi data
Untuk mengantisipasi dua
angka berbeda,
perlu dilakukan rekonsiliasi, yang
dimaksudkan bukan untuk mencari jalan
tengah, tetapi untuk melihat mana yang
lebih mendekati kebenaran.
UKURAN DEMOGRAFI
Angka Absolut
adalah jumlah mutlak suatu penduduk atau
kejadian lain untuk suatu daerah dan waktu
tertentu.
Contoh :
Jumlah Penduduk Indonesia
tahun 2000 = 200 juta
jiwa,
Proporsi
Proporsi atau biasa
disebut dengan persentase
menyatakan suatu perbandingan antara suatu
kelompok
penduduk tertentu dibandingkan dengan jumlah
penduduk keseluruhan. Dalam perbandingan
tersebut
pembilang merupakan bagian dari penyebut
Rumus:
?
P 0-4
Proporsi
P0-4 = x 100
?
P
Rasio
Rasio adalah perbandingan
jumlah
terhadap jumlah lainnya, dimana
pembilang dan penyebut merupakan
kelompok yang berlainan sama sekali,
yang dikalikan dengan suatu konstanta.
Contoh: Rasio Jenis
Kelamin
Σ
L
RJK = ____ x 100
Σ
P
Angka merupakan suatu
ukuran yang
menunjukkan terjadinya suatu kejadian dalam
suatu periode tertentu. Secara umum angka
didefinisikan sebagai perbandingan dari suatu
kejadian tertentu dari sekelompok penduduk
dibandingkan dengan jumlah penduduk yang
beresiko terhadap kejadian tersebut selama
suatu
periode tertentu
BAB 2
TINJAUAN TEORITIS
2.1 Sumber-Sumber Data
Sumber-sumber data kependudukan
yang pokok adalah sensus penduduk, registrasi penduduk dan penelitian (survei).
Secara teoritis data registrasi penduduk lebih lengkap dari pada sumber-sumber
data yang lain karena kemungkinan tercecernya pencatatan peristiwa-peristiwa
kelahiran, kematian, dan mobilitas penduduk sangat kecil. Namun demikian di
negara-negara yang sedang berkembang, misalnya Indonesia, data-data
kependudukan dari hasil registrasi masih jauh dari memuaskan. Hal ini
disebabkan karena banyaknya kejadian-kejadian vital (kelahiran dan kematian)
yang tidak tercatat sebagaimana mestinya.
2.1.1 Sensus Penduduk
Sensus penduduk merupakan suatu
proses keseluruhan dari pada pengumpulan, pengolahan, penilaian, penganalisaan
dan penyajian data kependudukan yang menyangkut antara lain: ciri-ciri
demografi, sosial ekonomi, dan lingkungan hidup. Kedudukan sensus penduduk
menjadi amat penting terutama bagi negara-negara yang tidak atau belum tersedia
sumber data lain seperti registrasi atau survei. Agar hasil sensus penduduk
dapat diperbandingkan antara beberapa negara, maka dapat disepakati untuk
melaksanakan melaksanakan sensus penduduk tiap 10 tahun sekali yaitu pada
tahun-tahun yang berakhiran dengan angka nol.
Universitas Sumatera Utara
Adapun ruang lingkup sensus penduduk mencakup seluruh wilayah
geografis suatu negara dan seluruh penduduknya. Pelaksanaan sensus penduduk
pada tahun 1980 di Indonesia misalnya, mencakup seluruh wilayah geografis
Indonesia dan mencakup seluruh golongan umur penduduk baik yang bertempat
tinggal tetap maupun yang tidak mempunyai tempat tinggal. Dan luasnya data yang
ingin dicakup dalam suatu sensus tergantung pada tujuan yang ingin dicapai.
2.1.2
Regristasi Penduduk
Registrasi
penduduk merupakan suatu sistem registrasi yang dilaksanakan oleh petugas
pemerintahan setempat yang meliputi pencatatan kelahiran, kematian, perkawinan,
perceraian, perubahan tempat tinggal dan perubahan pekerjaan.
Sistem
registrasi penduduk telah dimulai sejak abad ke-16, terutama dilaksanakan oleh
gereja-gereja Kristen di Inggris dan negara-negara lain di Eropa. Disamping di
Inggris, registrasi juga telah dilaksanakan di Finlandia (1628), Denmark
(1646), Norwegia (1685), dan Swedia (1686). Di luar Eropa registrasi penduduk
dilaksanakan di Cina kemudian menjalar ke Jepang pada abad ke-17. Sistem
registrasi penduduk ini akhirnya menjalar juga ke negara-negara Asia dan Afrika
dan diperkenalkan oleh negara-negara yang menjajahnya.
2.1.3
Survei Penduduk
Survey adalah
cara pengumpulan data yang dilaksanakan melalui pencacahan sampel dari suatu
populasi untuk memperkirakan karakteristik objek pada saat tertentu. Hasil
sensus penduduk dan registrasi penduduk mempunyai keterbatasan. Mereka hanya
Universitas Sumatera Utara
menyediakan data statistik kependudukan dan kurang memberikan
informasi tentang sifat dan prilaku penduduk tersebut. Untuk mengatasi
keterbatasan ini, perlu dilaksanakan survei penduduk yang sifatnya lebih
terbatas dan informasi yang dikumpulkan lebih luas dan mendalam. Biasanya
survei kependudukan ini dilaksanakan dengan sistem sampel atau dalam bentuk
studi kasus.
Badan Pusat
Statistik (BPS) telah mengadakan survei-survei kependudukan, misalnya Survei
Ekonomi Nasional yang dimulai sejak tahun 1963, Survei Angkatan Kerja Nasional
(SAKERNAS) dan Survei Antar Sensus (SUPAS). Hasil-hasil survei ini melengkapi
informasi yang didapat dari Sensus Penduduk dan Registrasi Penduduk.
2.2 Metode
yang Digunakan
Statistik
dalam pengertian sebagai metode diperlukan untuk menyusun data yang telah
dikumpulkan. Masalah pengambilan keputusan akan timbul apabila kita dihadapkan
pada 2 alternatif atau lebih yang harus kita pilih. Dengan menggunakan
statistika kita akan dapat mengambil keputusan secara tepat.
2.2.1 Angka
pertumbuhan penduduk
Angka
pertumbuhan penduduk menunjukkan rata-rata pertambahan penduduk per tahun pada
periode atau waktu tertentu dan biasanya dinyatakan dengan persen. Untuk
menghitung besarnya angka pertumbuhan penduduk setiap tahunnya maka penulis
menggunakan rumus Pertumbuhan Exponensiill, yaitu:
Universitas Sumatera Utara
Dimana :
Pt = banyaknya penduduk pada tahun t
P0 = banyaknya penduduk pada tahun dasar
r = angka
pertumbuhan penduduk
e = angka
eksponensial (2.718282)
2.2.2 Rasio
jenis kelamin menurut kelompok umur (Sex Ratio)
Rasio jenis
kelamin adalah perbandingan antara banyaknya penduduk laki-laki dengan
banyaknya penduduk perempuan pada suatu daerah dan waktu, biasanya dinyatakan
dengan banyaknya penduduk laki-laki untuk 100 penduduk perempuan. Secara umum
rasio jenis kelamin dapat dituliskan sebagai berikut:
Dimana:
SR = rasio
jenis kelamin
a = jumlah
penduduk laki-laki
b = jumlah
penduduk perempuan
k = konstanta,
biasanya bernilai 100
Universitas Sumatera Utara
2.2.3 Rasio anak perempuan (Child Women Rasio)
Rasio anak
perempuan adalah perbandingan antara anak, yaitu jumlah penduduk di bawah umur
lima tahun terhadap jumlah perempuan usia subur yaitu umur lima belas tahun
sampai empat puluh sembilan tahun. Semakin besar angka rasio anak perempuan
memberikan gambaran semakin tinggi tingkat kelahiran. Rasio anak perempuan
dapat dinyatakan dengan rumus sebagai berikut:
Dimana :
CWR = rasio
anak perempuan
P(0-4) = jumlah anak-anak yang berusia di bawah 5 tahun
P(15-49) = jumlah wanita berumur 15 – 49 tahun
k = konstanta,
biasanya bernilai 100
2.2.4 Rasio
beban tanggungan (Depedency Ratio)
Rasio beban
tanggungan adalah angka yang menyatakan perbandingan antara banyaknya kelompok
penduduk yang tidak produktif (penduduk yang berumur lima belas tahun ke bawah
dan penduduk yang berumur enam puluh empat tahun ke atas) dan banyaknya
penduduk yang termasuk ke dalam usia produktif (penduduk yang berusia lima
belas tahun sampai enam puluh empat tahun). Rumus rasuo beban tanggungan
adalah:
Universitas Sumatera Utara
Dimana:
DR = rasio
beban tanggungan
P(0-4) = jumlah penduduk di bawah umur 15 tahun
P(65+) = jumlah penduduk di atas 65 tahun
P(15-64) = jumlah penduduk umur 15 – 64 tahun
k = konstanta,
biasanya bernilai 100
2.2.5
Komposisi atau struktur penduduk menurut umur
Data penduduk
yang didapatkan dari hasil registrasi, sensus penduduk, maupun survei
susunannya masih belum teratur sehingga sulit untuk dibaca. Untuk keperluan di
atas maka seluruh data tersebut terlebih dahulu disederhanakan. Dalam proses
ini sering kali digunakan statistik, karena salah satu fungsi statistik adalah
untuk menyederhanakan data.
Membagi
penduduk atas beberapa kelompok tertentu dapat pula dikatakan atas komposisi
penduduk tertentu. Komposisi penduduk menurut umur dapat disebut struktur umur
penduduk, biasanya dibagi menjadi beberapa kelompok umur dan diantara kelompok
umr yang satu dengan yang berikutnya berinterval 5 tahun. Misalnya kelompok
umur 0 - 4, 5 - 9, 10 – 14, 15 – 19,…, 70 – 74, 75+.
Komposisi
penduduk menurut umur dan jenis kelamin merupakan variabel terpenting dalam
demografi. Hamper semua pembahasan mengenai masalah
Universitas Sumatera Utara
kependudukan melibatkan variabel umur dan jenis kelamin
penduduk. Misalnya pemerintah ingin merencanakan pelaksanaan wajib belajar
penduduk usia sekolah, maka perlu diketahui jumlah penduduk usia sekolah baik usia
dewasa ini maupun masa yang akan datang.
Struktur umur
penduduk dipengaruhi oleh tiga variabel demografi, yaitu kelahiran, kematian,
dan migrasi. Ketiga variabel ini sering saling berpengaruh satu dengan yang
lainnya. Kalau salah satu variabel berubah, kedua variabel yang lain juga ikut
berubah.
Struktur
penduduk antara suatu negara dengan negara yang lain tidak sama. Begitu pula
keadaannya bila dibandingkan antara struktur umur penduduk negara-negara yang
sedang berkembang dengan negara-negara maju, antara daerah pedesaan dan daerah
perkotaan. Suatu negara dikatakan berstruktur umur muda apabila kelompok
penduduk yang berumur di bawah 15 tahun jumlahnya besar (lebih dari 35 persen),
sedang besarnya kelompok penduduk usia 65 tahun jumlahnya lebih kurang dari 3
persen. Sebaliknya suatu negara dikatakan berstruktur umur tua apabila kelompok
penduduk yang berusia 15 tahun ke bawah jumlahnya kecil (kurang dari 35 persen
dari seluruh penduduk) dan persentase penduduk di atas 65 tahun sekitar 15
persen. Untuk lebih jelasnya perhatikan tabel di bawah ini:
Tabel 2.1
Persentase Jumlah Penduduk Kabupaten
Deli Serdang
Menurut Kelompok Umur
Umur
|
Penduduk Tua
|
Penduduk Muda
|
0 – 14
|
||
15 – 64
|
||
65+
|
Langganan:
Postingan (Atom)